Setelah melakukan wawancara secara
mendalam dengan narasumber tentang hubungan mahasiswa dengan organisasi, kami
dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa adalah agen penggerak bagi masyarakat. Mahasiswa
harus ikut andil dalam rangka pengawasan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh
para birokrat. Ketika ada kebijakan-kebijakan yang berpotensi atau memang
merugikan rakyat, disitulah tugas mahasiswa untuk turun tangan, berusaha untuk
mencegah ataupun mengevaluasi kebijakan-kebijakan para birokrat. Mahasiswa memiliki
akses yang lebih dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, mereka dapat melakukan
kajian-kajian atas apa pun yang mereka anggap merugikan rakyat dengan dasar
yang valid.
Tidak hanya sebagai penggerak,
mahasiswa pun hadir sebagai perubah. Ketika seseorang telah menjadi mahasiswa,
secara tidak langsung dia telah diberi amanat untuk membawa bangsa ini menjadi
lebih baik, merubah sesuatu yang dirasa kurang menjadi sesuatu yang lebih baik.
Mehasiswa adalah ujung tombak aspirasi rakyat. Karena mahasiswa berjuang demi
rakyat, demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Organisasi merupakan suatu wadah
atau perkumpulan manusia yang memiliki tujuan akhir yang sama. Organisasi berjalan
secara sistematis, terstruktur dan terkontrol. Dalam organisasi tidak hanya hard skill yang diperlukan tapi juga soft skill. Di organisasilah kita bisa
mempelajari keduanya.
Terkadang kita melihat ada
mahasiswa yang sangat mengutamakan tentang nilai kuliah mereka atau IPK. Tidak ada
kesalahan sedikit pun tantang hal itu, karena kebutuhan seseorang memang
berbeda-beda. Namun dalam dunia kerja, kita tidak bisa hanya mengandalkan hard skill
kita yang kita dapat di bangku perkuliahan. Soft skil juga menjadi bagian penting saat kita sudah berada
didunia kerja.
Seperti dituliskan diatas, kita
bisa beralajar mengasah soft sill kita
di dalam organisasi. Di organisasi kita dapat berinteraksi dengan banyak orang,
belajar menanggung amanah, belajar untuk sabar, dan memanaje waktu. Disitulah soft skilli kita akan terasah dan itu
yang akan kita gunakan ketika kita masuk dunia kerja suatu hari nanti. Memang bagi sebagian orang hal itu tampak aneh
dan terkesan tidak ada kerjaan. Banyak dari mereka yang berpikir demikian dan
berkata bahwa nilai adalah segalanya. Namun kembali ke atas bahwa semuanya
merupakan pilihan, kebutuhan, dan kemauan dari seorang mahasiswa. Tidak ada
keterpaksaan dalam mengikuti sebuah organisasi.
Mahasiswa dan organisasi
merupakan seuatu yang tak bisa dipisahkan.
Keduanya saling berkaitan satu sama lain. Ketika seorang mahasiswa ingin
memiliki skill yang lebih, berorganisasi adalah jawabannya dan mahasiswa adalah
penggerak organisasi yang bisa membawa organisasi tersebut menuju tujuannya. Seharusnya
mahasiswa dan organisasi merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan,
karena memang keduanya memiliki hal-hal yang saling berkaitan satu sama lain.
Seorang mahasiswa yang aktif
berorganisasi akan memiliki sesuatu yang lebih dibanding mereka yang hanya
menikmati bangku perkulihahan saja. Para mahasiswa yang aktif berorganisasi
akan memiliki kemampuan public speaking yang lebih baik dibanding mereka yang hanya kuliah-pulang-kuliah-pulang.
Diakhir penulisan ini saya ingin
mengajak teman-teman semua, marilah menjadi mahasiswa yang aktif, aktif dalam
hal perkuliahan dan dalam hal organisasi. Ada pepatah bahwa usaha tidak akan
mengkhianati hasil, maka marilah kita berusaha mengupgrade diri kita menjadi insan yang berguna bagi rakyat Indonesia,
menjadi insan yang dapat memegang dan menjalakan amanah yang diberikan oleh
rakyat. Marilah kita melatih diri kita untuk menjadi mahasiswa yang peka
terhadap segala bentuk ketidak adilan terhadap rakyat, supaya kita bisa membuat
rakyat merasakan arti kesejahteraan. Marilah kita berorganisasi demi menjadi
abdi masyarakat yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar