Kamis, 22 September 2016

Opini: Hubungan Mahasiswa dengan Organisasi



Setelah melakukan wawancara secara mendalam dengan narasumber tentang hubungan mahasiswa dengan organisasi, kami dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa adalah agen penggerak bagi masyarakat. Mahasiswa harus ikut andil dalam rangka pengawasan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para birokrat. Ketika ada kebijakan-kebijakan yang berpotensi atau memang merugikan rakyat, disitulah tugas mahasiswa untuk turun tangan, berusaha untuk mencegah ataupun mengevaluasi kebijakan-kebijakan para birokrat. Mahasiswa memiliki akses yang lebih dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, mereka dapat melakukan kajian-kajian atas apa pun yang mereka anggap merugikan rakyat dengan dasar yang valid.
Tidak hanya sebagai penggerak, mahasiswa pun hadir sebagai perubah. Ketika seseorang telah menjadi mahasiswa, secara tidak langsung dia telah diberi amanat untuk membawa bangsa ini menjadi lebih baik, merubah sesuatu yang dirasa kurang menjadi sesuatu yang lebih baik. Mehasiswa adalah ujung tombak aspirasi rakyat. Karena mahasiswa berjuang demi rakyat, demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Organisasi merupakan suatu wadah atau perkumpulan manusia yang memiliki tujuan akhir yang sama. Organisasi berjalan secara sistematis, terstruktur dan terkontrol. Dalam organisasi tidak hanya hard skill yang diperlukan tapi juga soft skill. Di organisasilah kita bisa mempelajari keduanya.
Terkadang kita melihat ada mahasiswa yang sangat mengutamakan tentang nilai kuliah mereka atau IPK. Tidak ada kesalahan sedikit pun tantang hal itu, karena kebutuhan seseorang memang berbeda-beda. Namun dalam dunia kerja, kita tidak bisa hanya mengandalkan hard skill kita yang kita dapat di bangku perkuliahan. Soft skil juga menjadi bagian penting saat kita sudah berada didunia kerja.
Seperti dituliskan diatas, kita bisa beralajar mengasah soft sill kita di dalam organisasi. Di organisasi kita dapat berinteraksi dengan banyak orang, belajar menanggung amanah, belajar untuk sabar, dan memanaje waktu. Disitulah soft skilli kita akan terasah dan itu yang akan kita gunakan ketika kita masuk dunia kerja suatu hari nanti.  Memang bagi sebagian orang hal itu tampak aneh dan terkesan tidak ada kerjaan. Banyak dari mereka yang berpikir demikian dan berkata bahwa nilai adalah segalanya. Namun kembali ke atas bahwa semuanya merupakan pilihan, kebutuhan, dan kemauan dari seorang mahasiswa. Tidak ada keterpaksaan dalam mengikuti sebuah organisasi.
Mahasiswa dan organisasi merupakan seuatu yang tak bisa dipisahkan.  Keduanya saling berkaitan satu sama lain. Ketika seorang mahasiswa ingin memiliki skill yang lebih, berorganisasi adalah jawabannya dan mahasiswa adalah penggerak organisasi yang bisa membawa organisasi tersebut menuju tujuannya. Seharusnya mahasiswa dan organisasi merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, karena memang keduanya memiliki hal-hal yang saling berkaitan satu sama lain.
Seorang mahasiswa yang aktif berorganisasi akan memiliki sesuatu yang lebih dibanding mereka yang hanya menikmati bangku perkulihahan saja. Para mahasiswa yang aktif berorganisasi akan memiliki kemampuan public speaking  yang lebih baik dibanding mereka yang hanya kuliah-pulang-kuliah-pulang.
Diakhir penulisan ini saya ingin mengajak teman-teman semua, marilah menjadi mahasiswa yang aktif, aktif dalam hal perkuliahan dan dalam hal organisasi. Ada pepatah bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil, maka marilah kita berusaha mengupgrade diri kita menjadi insan yang berguna bagi rakyat Indonesia, menjadi insan yang dapat memegang dan menjalakan amanah yang diberikan oleh rakyat. Marilah kita melatih diri kita untuk menjadi mahasiswa yang peka terhadap segala bentuk ketidak adilan terhadap rakyat, supaya kita bisa membuat rakyat merasakan arti kesejahteraan. Marilah kita berorganisasi demi menjadi abdi masyarakat yang sesungguhnya.

Minggu, 18 September 2016

World Tobacco Process and Machinery: Gerbang Indonesia “Berasap”

World Tobacco Process and Machinery atau sering disingkat WTPM merupakan sebuah pameran yang menampilkan inovasi-inovasi pembuatan rokok dan  alat-alat atau mesin-mesin pencetak rokok. Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan industri rokok modern dari berbagai negara ke tanah air dan Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok yang banyak dan penghasil rokok yang banyak pula. Inilah salah satu alasan diadakannya World Tobacco Process and Machinery (WTPM) di Indonesia. Saya merupakan seorang mahasiswa kesehatan masyarakat sangat tidak mendukung acara ini.

Pameran ini merupakan gerbang menuju Indonesia berasap. Mengapa demikian? Dengan diadakannya pameran tersebut, maka tidak mustahil para pengusaha rokok akan melakukan upgrade pada industri rokok mereka. Alhasil produktivitas rokok di Indonesia akan melonjak naik. Berita bagus? Sama sekali tidak. Dengan naiknya produktivitas rokok akan membuat harga rokok menjadi murah. Murahnya harga rokok inilah yang akan membuat para perokok di Indonesia semakin giat untuk merokok. Mungkin mereka yang tadinya tidak merokok akan ikut-ikutan merokok karena harga rokok yang murah. Jika itu terjadi hal ini akan sangat berbahaya bagi generasi penerus bangsa.

Terdapat banyak sekali zat-zat berbahaya dalam rokok. Diantaranya: nikotin, tar, sianida, benzena, cadmium, metanol, astilena, amonia, formaldehida, hidrogen sianida, arsenik, dan karbon monoksida. Zat-zat diatas memiliki dampak yang berbahaya bagi manusia. Nikotin dapat membuat perokok menjadi rileks, tapi zat ini dapat membuat perokok menjadi kecaduan. Tar terdiri dari lebih 1000 bahan kimia yang mana 60 diantaranya bersifat karsinogenik(bersifat megendap dan memerusak). Sianida merupakan senyawa yang bersifat toxic bagi tubuh sama halnya seperti benzena. Bahan-bahan yang lain memiliki peran tersendiri dalam merusak tubuh perokok. Selain dampak biologis yang ditimbulkan oleh rokok ada juga dampak

Rokok saat ini merupakan barang yang lumrah di masyarakat. Banyak sekali orang yang bersahabat dengan bom racun ini. Beberapa dari mereka berkata bahwa merokok itu asik, nikmat, dan kondisi-kondisi lain yang serupa. Butakah mereka? Tulikah mereka? Sudah banyak peringatan-peringatan tentang bahaya merokok, mulai dari sindiran, gambar penyakit yang ditimbulkan rokok, hingga larangan keras untuk tidak merokok. Namun, iklan tersebut tidak berdampak banyak dalam rangka menurunkan angka perokok di Indonesia. Merokok memang sulit untuk dihentikan karena memang sudah menjadi suatu kebutuhan untuk para perokok.

Pameran ini tidak bisa dibiarkan berlangsung. Terlalu banyak dampak negatif untuk Indonesia. Angka kematian yang ditimbulkan oleh asap rokok tidak bisa dianggap sepele. Sudah banyak yang menjadi korban keganasan asap rokok, dari mulai lansia hingga bayi yang ada dalam kandungan. Banyak penyakit yang timbul dari mulai penyakit yang biasa saja hingga kanker. Banyak diantara para korban adalah perokok pasif, yaitu mereka yang tidak merokok namun terkena imbas dari perokok. Hal ini yang membuat miris hati ketika bayi dalam kandungan menjadi korban asap rokok yang dihisap oleh ibunya atau pun oleh sang ayah yang nanti asap rokok sang ayah terhirup oleh sang ibu.

Aneh memang jika negara membiarkan acara tersebut berlangsung. Apakah negara mendukung pembuatan bom waktu untuk generasi mudanya? Sebagai seorang mahasiswa kita tidak bisa diam saja. Ini merupakan hal yang tidak bisa diterima. Masa depan bangsa ini ada ditangan kita. Jika pameran ini terlaksana, siapa yang akan bertanggung jawab jika angka kematian akibat asap rokok meningkat? Yang ada malah aka nada permainan saling tuduh di jajaran pemegang kebijakan. Sebelum itu terjadi kita sebagai generasi pemegang kemudi bangsa, harus mencegah hal itu terjadi. Sebelum bayi tak berdosa kehilangan kesempatannya untuk hidup, sebelum para ibu menyesal atas setiap hisapan asap rokok yang dihisapnya.

Apakah tujuan negara dalam Undang-Undang Dasar 1945 hanya sebuah tulisan semata? “melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia” jelas tertulis “melindungi segenap Bangsa Indonesia”, melindungi bukan hanya melindungi dari perang atau teror, tapi juga melindungi dari seluruh hal yang dapat merugikan Bangsa Indonesia terutama rakyat Indonesia.

Mahasiswa merupakan penggerak rakyat. Amanah rakyat tertumpu pada setiap pundak mahasiswa. Kita tidak bisa membiarkan sesuatu yang dapat menghancurkan generasi muda bangsa, terjadi atau terlaksana. Sudah menjadi suatu kewajiban bagi mahasiswa untuk berusaha semampunya demi mengendalikan kemudi bangsa membawa negara ini menuju cita-cita awal neagra ini. Kita tidak bisa hanya menjadi penonton, melihat negara ini hancur. Kita merupakan contoh dan kita harus memberikan contoh yang baik bagi setiap masyarakat Indonesia.

Mencegah lebih baik dari pada mengobati, slogan itu bukanlah rangkaian kata semata, namun memang benar adanya. Memang benar mencegah sesuatu lebih baik dari pada mengobatinya atau memperbaikinya. Maka dari itu, sudah menjadi tugas mahasiswa sebagai pengamat kebijakan untuk bisa menilai mana kebijakan yang baik dan mana yang tidak baik bagi rakyat, mana yang berdampak langsung mana yang tidak. Mari kita satukan suara untuk menolak acara “World Tobacco Process and Machinery” sebagai salah satu upaya kita mencegah hilangnnya generasi bangsa karena asap rokok. Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!.

Sabtu, 03 September 2016

ANGKATAN: TRANSFORMERS

YEL YEL ANGKATAN
Kesmas adalah jurusan yang paling asik
Di negeriku Indonesia
Kesmas lah yang nomer 1
Kita adalah angkatan yang paling muda
Di Unsoed kita tercinta..........
Kesmas......
We Prevent, We Promote, We Protect
Transformers......Berubah
 

Review Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Narasumber : Ega Aditia

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang beresiko terhadap pekerja maupun orang lain di tempat kerja.

Insiden merupakan hal yang tidak diinginkan yang mengakibatkan kerusakan terhadap manusia, alat, tempat, dll.

Profesi K3 dibagi memjadi :
1. Risk Control
2. Advisior
3. Fasilitator
4. Trainer
5. Executor.

Hal yang paling penting bagi seorang K3 adalah kemampuan mengontrol diri. dont panic!

Ketika terjadi insiden maka hal yang harus dilakukan adalah:
1. Amankan area kejadian
2. Memberikan pertolongan pertama kepada korban (jika terdapat korban) 
3. Pengecekan data di tempat kejadian.
4. Mencari bukti kepada saksi dilapangan.
5. Evaluasi

Jurnal Internasional: http://psycnet.apa.org/journals/apl/96/1/71/
Jurnal Nasional: http://ojs.bsn.go.id/index.php/standardisasi/article/view/45


Review Materi Epidemiologi

Narasumber : Cecep Heriana, S.KM., M.Kes

Epidemiologi merupakan ilmu dalam hal penanganan penyakit.
salah satu cabangnya adalah Field Epidemiologi atau epidemiologi lapangan. Cabang ilmu ini berperan besar dalam upaya penanggulangan berbagai penyakit menular maupun tidak.
Epidemiolog Kesehatan adalah pekerja negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, analisa dan interpretasi data, melakukan penyelidikan epidemiologi untuk tindakan pengamanan penanggulangan penyebaran atau penularan penyakit dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh(Kepmenpan Nomor: 17/KEP/M.PA/II/2000)

Seorang epidemiolog bisa dibilang seorang surveilan yang bertugas untuk merencanakan, mencegah, dan menganalisis data kesehatan yang ada dilapangan. 


Untuk menjadi seorang yang suskes kita harus be the first, be the best, and be defferent.


Jurnal Internasional: http://ajph.aphapublications.org/doi/abs/10.2105/AJPH.88.2.216
Jurnal Nasional : http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/buski/article/view/3233

Kamis, 01 September 2016

Tri Dharma Perguruan Tinggi

Tri dharma perguruan tinggi merupakan sebuah pondasi, landasan, dan dasar tanggung jawab yang dipanggul seorang mahasiswa dalam melaksanakan studinya. Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari tiga hal. Ketiga hal adalah pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian. seorang mahasiswa harus melakukan ketiga hal tersebut selama dia melakukan studinya di perguruan tinggi. Saat ini kesadaran mahasiswa akan tanggung jawabnya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi semakin menurun. Hal ini merupakan suatu hal yang sangat disayangkan, seorang mahasiswa seharusnya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. 

Tri Dharma perguruan tinggi merupakan tiga pilar dasar pola pikir dan menjadi kewajiban bagi mahasiswa sebagai kaum terpelajar di negara ini. Karena mahasiswa adalah generasi yang akan memegang kemudi kemana negara ini akan dibawanya. Pernyataan ini menjadi terbukti ketika kita melihat sejarah bangsa ini dimana sebagian perubahan besar yang ada di negara ini dimulai oleh mahasiswa, dalam hal ini pemuda-pemudi Indonesia. Adapun Tri Dharma Perguruan tinggi itu sendiri meliputi : 
1.      Pendidikan. 
Mahasiswa dan pendidikan merupakan satu  kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga ketika mahasiswa melakukan segala kegiatan dalam hidupnya, semua harus didasari pertimbangan rasional, bukan dengan adu otot. Itulah yang disebut kedewasaan mahasiswa. Pendidikan pun tidak hanya mengenai pendidikan akademik tapi mencakup pendidikan non-akademik, seperti berorganisasi dan kegiatan kegiatan lainnya di luar ruang kuliah. hal itu dilakukan untuk mengembangkan softskill mahasiswa tersebut, softskill ini akan berguna pada tri dharma yang ke dua yaitu penelitian dan pengembangan.
2.       Penelitian dan Pengembangan 
Ilmu yang dikuasai melalui proses pendidikan di perguruan tinggi harus dimaknai dan diterapkan dalam kehidupan. Salah satunya dengan langkah ilmiah, seperti melalui penelitian. Penelitian mahasiswa bukan hanya akan mengembangkan diri mahasiswa itu sendiri, namun juga memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain pengembangan diri secara ilmiah dan akademis. Mahasiswa pun harus mengembangkan kemampuan dirinya dalam hal softskill dan kedewasaan diri dalam menyelesaikan segala masalah yang ada. Mahasiswa harus mengembangkan pola pikir yang kritis terhadap segala hal yang ada dan melihatnya dari sudut pandang keilmuan.
 3.       Pengabdian pada Masyarakat
Mahasiswa berperan penting dalam relasi kemasyarakatan, mahasiswa berperan sebagai penghubung antara masyarakat dengan pemerintah. Mahasiswa adalah yang paling dekat dengan rakyat dan memahami secara jelas kondisi masyarakat tersebut. Kewajiban sebagai mahasiswa menjadi garis depan dalam masyarakat dalam mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat. Disini mahasiswa berperan untuk membela kepentingan masyarakat, tentu tidak dengan jalan kekerasan, namun menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan, kaji terlebih dahulu, pahami, dan sosialisasikan pada rakyat, mahasiswa memiliki ilmu tentang permasalahan yang ada, mahasiswa juga yang dapat membuka mata rakyat sebagai salah satu bentuk pengabdian terhadap rakyat.
 
Hal diatas merupakan rangkaian tugas seorang mahasiswa dalam menjalankan studinya. hal diatas telah diatur sedemikian rupa supaya pada saatnya nanti ketika mahasiswa telah menyelesaikan studinya, ia bisa benar-benar menjadi abdi bangsa yang akan membawa bangsa ini menuju lebih baik. namun, kembali kepada masalah dilapangan, saat ini pedoman diatas sudah mulai luntur dalam diri mahasiswa. kebanyakan dari mereka hanya ingin mendapatkan gelar studinya saja tanpa mau ikut campur dalam memajukan bangsa. fenomena ini harus segera ditindak lanjuti karena jika hal ini dibiarkan, bisa dipastikan empat sampai lima tahun ke depan, bangsa ini akan mengalami kemunduran.

Merupakan tugas bagi kita semua untuk memperbaiki fenomena tersebut. jangan sampai tri dharma perguruan tinggi hanya menjadi sebuah tulisan dan ucapan yang hanya diucapkan ketika janji mahasiswa. negara ini harus berbenah untuk menanggulangi "bom waktu" ini. setiap angkatan lahir memiliki tugas yang berkesinambungan, jika ada satu generasi yang tidak mampu melanjutkan tugas dari generasi sebelumnya, itu akan menyebabkan masalah untuk kemajuan bangsa.  

Ada banyak hal yang sebenarnya dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesejakhteraan masyarakat. Semua itu, tidak harus berawal dari hal yang besar, tetapi juga dari hal yang sederhana. Intinya, mahasiswa harus mampu menjadi agen perubahan, harus mampu menjadi penggerak untuk memajukan bangsa, bukan merusak yang akhirnya mereka yang merasakan akibat buruknya. Gerakan-gerakan yang dilakukan mahasiswa ini, akan menjadi salah satu wujud tercapainya tujuan perguruan tinggi, yaitu: menghasilkan tenaga akademik yang memiliki kompetensi unggul, menghasilkan karya ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olah raga yang bermakna dan bermanfaat, dan juga menghasilkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang berlandaskan nilai-nilai konservasi

Generasi penerus bangsa sangat membutuhkan negara ini dalam kondisi yang baik, karena mereka adalah pemilik kekayaan negeri ini dan mereka adalah penumpang bangsa ini, kita adalah peminjam dan supir. Jadi, harus mengembalikan ke keadaan semula, bukan merusak yang akhirnya mereka yang merasakan akibat buruknya dan juga kita harus membawa bangsa ini menuju jalan yang benar bukan malah menyesatkannya. 

Marilah mahasiswa Indonesia, kita bersatupadu saling mendukung dan mengingatkan akan tugas kita menjadi seorang mahasiswa dan seorang calon abdi negara yang baik. Marilah buktikan kepada ibu pertiwi bahwa beliau telah melahirkan anak yang unggul, anak yang akan membanggakan orang tuanya. Marilah kita lewati rintangan yang menghalangi jalan kita untuk mencapai tujuan yang mulia, tujuan setiap mahasiswa Indonesia yaitu membangun Indonesia yang lebih baik.